RSS

Pages

Sabtu, 28 Mei 2011

"Crush"

CRUSH
Kali ini aku mau cerita tentang sahabat-sahabatku. Kalo udah baca, dikomen!!!wajib itu.

Cerita tentang sahabat semasa SMP dan juga SMA, of course, soalnya ku masih SMA.
Aku temenan brtujuh, tapi yang namanya temen paling deket pastinya gak semua dong, cuman ada satu. Itu yng ter dari yang terdekat.
Ada aku, -Cipruk-,
ada Yustin -upin-,  utinautandika.blogspot.com
ada Nurul, - Mb seng - ,
ada Naila - Neng -
ada Gita - Bunda -   cyramentari.blogspot.com
ada Wulan - T-wol -
ada juga Krisna - Ndul - ranzdiary.blogspot.com

Nah, dari bertujuh itu kita namakan "crush", harap diingat!!!!ini bukan genk!!! Awalnya, gara-gara sering pulang bareng, ternyata nyambung Sama-sama suka komik, sama-sama suka makan bareng!!! Haha...Dan sama-sama suka banyak hal.
Tapi saat masuk SMA kita beda sekolah dan walaupun satu sekolah-pun beda kelas.
best friend
T-wol sama Mb Seng di SMA N 2 Temanggung,Sedangkan yang lain di SMA N 1 Temanggung. Jadi gak semua akrab ma aku.Tapi, mereka adalah sahabat dimana ku berbagi saat senang,sedih, canda, tawa, dan juga Laperrrrrr,,,, Kuingat saat kita baca Prince of Tennis, baca Detective Conan, dan sebagainya...

bersambung...
Read Comments

Doodling doodle dooo...

Pernah gak merasa bosan? Apalagi dengan jadwal pelajaran atau kuliah ataupun jadwal kerja yang kian hari kian padet. Kian hari kian membuat kita jenuh?

Biasanya ada beberapa hal yang kita lakukan, entah sambl ndengerin yang di depan ngmg, kita sering melakukan berbagai hal . Diantaranya:
  • Gigit-gigit barang disekitar kita. Eits tapi yang wajar lho, misalnya pensil atau ballpoint gitu.
  • Mainin rambut kita
  • Ganggu temen lain, ngajak ngobrol apa cari kesempatan dalam kesempitan => alias ngerjain temen. 
  • Doodling. Atau corat coret seenaknya di catetan  atau di buku paket. Tapi inget!!!Jangan corat-coret di meja....Mahal tuh,,,,:D
Wah,, ternyata kebanyakan banyak yang sama ya,,
Eita, doodling sebenernya artinya adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasional beton atau mungkin cuman abstrak, 


Nah, ternyata doodling ini punya beberapa arti lho.... Mau tau?


Bisa dibedakan berdasarkan dimana kita corat-coret bagian atas, tengah, samping kanan maupun samping kiri. 
Atau bisa juga dibedakan dengan bentuk apa yang kita gambar,
nih contohnya...

doodling
Mau tahu penjelasasn selanjutnya? Baca terus blog-ku ya....
    Read Comments

    Selasa, 24 Mei 2011

    Subaru Okiya

    Subaru Okiya
    Hai....Kali ini aku mau bahas tentang Subaru Okiya. Karakter ini muncul di Komik Detektive Conan volume 60.  Lebih lengkapnya muncul di  Red, white, and yellow arson case (Manga: 622-624). Saat ada kabar bahwa ada anggota baru di Organisasi Hitam dengan nama sandi Bourbon, Conan sedang mengatasi kasus
     pembakaran sebuah rumah. Dan ternyata apartemen itu ditinggali oleh mahasiswa S2 sebuah perguruan tinggi bernama Subaru Okiya.

    Read Comments

    Kamis, 19 Mei 2011

    Sitta, Calvin dan Vino :)

    Berapahari yang lalu aku dapet tugas buat cerpen. Tentang pengalaman pribadi gitu...Ternyata susah euy, gak pinter bermain dengan kata-kata. Yah jadinya kayak gini ini....




    Bulan lalu saat ku pertama kali menginjakkan kakiku di kelas ini,kelas yang sama sekali asing untukku, kelas dimana semua penghuninya tak kukenal, gak juga sih, beberapa di antara mereka ada yang udah ku tahu dan kukenal karena mereka satu SMP denganku. Ku melihat wajah-wajah polos dari mereka. Ingin tahu siapa ya, teman baruku? Sama denganku, akupun bertanya-tanya dalam hati. Kelak, akankah kubisa akrab dengan mereka? Akankah kubisa cepat beradaptasi dengan teman baruku?
    Setelah beberapa bulan berlalu aku tahu, ketakutanku saat pertama kali aku disini, di kelas ini sangatlah percuma. Toh nyatanya, aku bisa langsung akrab dengan mereka tanpa kesulitan sedikitpun. Aku bisa melakukan semua kegiatan yang aku sukai di sekolahku ini dengan balutan seragam putih abu-abuku yang membuatku merasa leih dewasa.
    3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpgKukira, hari-hariku hanya akan ku isi dengan fokus belajar. Tapi entah kenapa ada perasaan baru yang muncl dihatiku. Perasaan yang aneh! Udah bikin aku panas dingin, kadang nyaman, kadang jengah, argh, pokoknya aneh!
    3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpg3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpg3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpg3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpgSaat itu pertama kali ku menyadarinya. Dalam pertandingan sepak bola antar kelas. Dan hari itu kelasku -X1- bertanding dengan kelas XII IPS 2. Saat itu juga, perhatianku tersedot hanya untuk memperhatikannya. Ia yang slalu tertawa riang bergulat dengan bola sepaknya. Tak peduli hujan mengguyur. Ia tetap tertawa bahagia, apalagi saat ia bisa mencetak gol dengan heading-nya. Namun juga kecewa saat Calvin, kiper dari kelasku kebobolan satu gol. Namun hal itu-pun tak berlangsung lama. Ia terusmengejar bola sepak, menggiring, menendang, dan juga berusahaa shoot ke daerah gawang lawan. Usahanya tak berjalan mulus. Eits, jangan dikira ia putus asa. Tentu saja gak! Hal itu karena ia, memang menyukai hobinya. Kok bisa aku hafal semua ini ? Aneh... pandanganku tak bisa lepas dari sosoknya. Sosoknya pulalah yang menghantui pikiranku, dan mengisi setiap mimpiku.
    “Woi! Sit, bengong aja! Minumnya noh dikasihin mereka....”, tegur Chintya padaku. Huh, dasar dia ini gak tau aja aku lagi ngapain. Haduh Sit, ya jelaslah dia gak tau.
    “Eh...oh... Iya, maaf”, kataku sambil lalu.
    Pinggir lapangan...
    “Kenapa sih Sit, keburu gitu?ada kebakaran ya?”, kata Calvin padaku. Memang sih saat itu aku lari tergopoh-gopohkarena kaget ditegur Chintya. Tanpa sadar kakiku membawa ku lari.
    “Hah? Eh gak kok, gak ada kebakaran.”,sahutku polos.
    “Hahahaha....polos amat nih anak!” Ya ampun, bodohnya aku, ngapain pertanyaan Calvin aku jawab?Jelas dia ngerjain aku. Dia, masih aja ketawa, otomatis aku cemberut, baik-baik nganterin minum kesini kok ya dikerjain.
    “Hish...”,kata Calvin sambil tangannya tak lupa ngacak-acak rambutku yang basah terguyur air hujan.
    “Calvin!!! Kotor tauk tanganmu!!!”,candaku. Padahal maksudnya agar dia berhenti memperlakukanku begitu. Noh, ada si Vino. Vino adalah orang yang dari tadi kuperhatikan, dia selalu menjadi bintang di mataku. Kok kesannya obsesif ya?




    Keesokan paginya.....
    “Pagi Sit!!!”, sapa Saras padaku.
    “Pagi.......”
    “Ya ampun, kamu sakit Sit? Kok lesu gitu?”
    Yups, hari ini aku emang lagi sakit.Mungkin gara-gara kemarin aku kehujanan, gak pake payung lagi. Ditambah pulang gak make jas hujan! Yah,,,panteeees kalo hari ini aku sakit.
    Ngomong-ngomong, katanya sakit kok yang ngungkapin kayaknya seneng gitu ya?
    Penginnya hari ini gak masuk, tapi kok ya sayang ma pelajaran hari ini, ada matematika. Eh dipaksain masuk malah gak bisa konsentrasi. Terbukti dari tadi bapak ibu guru nanyain aku mulu’.
    Ditambah lagi, seharian ini gak berhenti-berhentinya temen-temen nyletuk sana sini,ada yang bilang kelas jadi tentramlah, sejahteralah,bagaikan di surgalah, amanlah. Nah yang satu ini nih yang nyebelin emang aku penjahat? Giliran aku diem pada bilang aman? Haduh, mereka ini.
     “Kamu sakit ya Sit?” Kayaknya aku berhalusinasi deh, gak percaya deh Vino nanyain kabar aku? Haduh parah nih.
    “Hei! Kok jadi nglamun gitu? Sakit ya? Udah minum obat? Ya udah gih pulang aja. Yang ngliat aja gak kuat lho.”, berondong Vino padaku.
    “Kamu tuh pengin aku tambah sakit? Nanya kok kayak semut berbaris gitu.”, jawabku semangat.
    “Nah, berarti kamu dah sembuh nih, udah cerewet gini.”,candanya. Okelah aku jadi ketawa sama jawabannya-inget, dia orang yang kusuka,jadi yang gak lucu jadi lucu-. Tapi, setelah itu, lemes lagi deh. Hihi, lumayan dapet perhatian dari Vino. Ngomong-ngomong kalo tiap sakit dia jadi perhatian, mendingan sakit aja kali ya? Hehe ...
    Walaupun beredar gosip Vino itu anak yang aneh, suka gonta-ganti gebetan, aku tetep kekeuh gak peduli. Toh gak ngaruh juga sama perasaan yang kupunya.



    Akhirnya jam pulang sekolah juga. Dan aku bisa pulang, langsung tidur. Itu yang terpenting. Beda dengan hari biasanya, hari ini aku  pulang bareng April. Dan Mas Rei-ku-sepeda motor Supra X 125 R ku-dibawa Chintya. Mereka sahabat juga temen sekelasku yang selisih kelahiran kami bisa di hitung jari-jika 36 hari masih bisa dihitung hari-. Kami juga sering nginep di rumah kami secara bergantian. Rumah April di sebelah rumahku persis. Dan rumah Chintya di seberang rumahku.
    Sampai rumah, niatnya mau langsung tidur. Setelah beberes, sipb nemplok di guling kesayangan.
    Pluk. Perjalanan menuju alam mimpi.
    Terereng tererengtengteng..... ringtone hape-ku bunyi. Ya Allah biarkan hambamu ini tenang ya Allah. Terpaksa kuangkat juga nih telfon.
    Klik.
    “halo...”, kataku ketus
    “Wa’alaikumsalam”, jawabku masih ketus
    “Eh kamu Vin, maaf kirain siapa?”
    “Gak kok, gak ganggu. Ada apa?”
    “Iya, udah kok. Dari tadi malah.”
    “iya dianterin Chintya. April juga.”. Sebenernya gak dianterin tapi nebeng.
    “Oh Chintya? Udah pulang ada les kayaknya.”
    “Sip, makasih Vin.”
    “Wa’alaikumsalam.”...
    Klik.
    Ya Allah, akugakmimpikan? Tadibeneran Vino kan? Whoa!?! Akusenengbanget.Ternyatadiakhawatirdenganku.Hehe..katakusambilberjingkrak-jingkrak di atastempattidurkesayanganku. Wo…. Lupaaku, kepalakusakitlagideh, hehe..biarin ah yang penting, hepi….. Ok dehcukupseneng-senengnya. Time to sleep!



    Huah… Alhamdulillah,udah fresh pagiini. Tasudah, sarapanudah, rambutrapi. Oh ya, akusenengbanget ma rambutkuini, dipotongsendirisamaIbuku, katanyaakucocokpunyarambutpendekdanpony tail ku.
    Oh ya, hariiniadapertandingan futsal antarkelasku ma kelasnyaTya. Tyajugasahabtaku yang belumsempatkusebutintadi.Diabedakelas ma aku, jugarumahnyagaksearah. Diajugangurusinatletsepak bola sekolahku.Kerendehpokoknya.
    “Pagisemua!!!!”,sapaku.
    “Sit!!! Masihpagi! Janganteriak-teriak.”, sahutSarasdaripojokpersembunyiannya.
    “Alamak, pecahnohgendangtelingaku.Temen-temen, hariinikehidupantentramkitadicabutsama Yang MahaKuasa.”, kata Dyla. Huh, nyebelinanaksatuiniya. Emangakunibiangonar.
    “Pagi Vin!!!”,sapakusama Vino.
    “Sitta!Udahbelajarpo? Meh ulanganginikokyasenengbangetgitu.”,sungut Calvin.
    “Ye….Ge-erbangetsihVin. Orang akunyapa Vino.”,protesku.
    “Ye, biarin. Oh ya, ngomong-ngomongkankamulagibaiknihya. Kasihcontekanya…. Please..”, yaampun, muka Calvin lucubanget.
    “Ogahya…”
    “Pelit!!!”
    “Woi kalian berdua!!!Berisik!!! Jodoh kali”, tiba-tiba Vino nimbrung.
    “Oops…Sorry…”,anehbanget Vino tuh. Kemarinbaikbangetsekarang?Nyebelin.Tapi….



    Ye, waktu yang kutunggu-tunggu. Jam pulangsekolah. Let’s go!! HariiniakunebengTyalagi.Motorkungambeknohteronggok di garasirumah. Hish, dasarRei.

    Lapangan futsal

    Hish, gara-gara Tya nih jadi telat deh. Udah lima belas menit berlangsung. Sebenernya, dari dulu suka yang namanya sepak bola.Tapigakfanatiksih.Cumansenengajaliattemen-temensekelas main.Apalagiada Vino. Oh ya, karenaakusayang ma Vino atau bias dibilang terobsesi sama dia, bukan berarti temen-temen sadar. Kecuali Saras dan sahabat kutentunya. Huh, Saras ini tauuuu aja. Itu juga karna dia itu emang perhatian banget ma temen-temen sekelasku.
    “Hoi semuanya.”,sapakusetelah futsal selesai.
    “Eh kamu Sit, sepertibiasaslaluajadateng di pertandingankita. Apalagislalubawapersediaanminumbuanyak.”, kata Donisambilsenyum-senyumsendiri.
    “ Eh Sit, siapatuh?”, panggil Vino bisik-bisik.
    “Oh, itu?Tya, anak X8.Lawan tandingkaluankankelasnya?”
    “Oooo…”,sahutnya
    Entahkenapa.Saatituakumerasaadasesuatu yang berbedadengannya. Tau kan ?feelingsama orang yang kitasayangitukuat. Huh, semogaajagakseperti yang u bayangkan.



    3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpgKubertahandengansemuuaperasaankuhinggahariini.Udahberbulan-bulanberlalu. Dan Vino, menjadisalahsatutimintisepak bola di SMA 1 Temanggung-sekolahku-. Dan otomatisTyasama Vino jadikenaldeket. Aku-Vino- Calvin juga makin akrab. Calvin-pun masuk dalam timinti SMA-ku.
    Dan bulan ini ada event bagus buat sekolahku. Lagian Pak Setyo-pelatih sepak bola sekolahku- merekrut pemain-pemain handal. Dan pertandingan itu akan dimulai besok pagi. Of course i will attend that match. Sekolahku lawan SMA 117.
    Sabtu, 16 April 2011 pukul delapan pagi.
    “Non, nonton juga ya?”, sapa Tya padaku.
    “Iya dong...Pendukung sejati nih.”
    3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpg3513062-rude-soccer-ball-in-engrave-style.jpgPertandingan pertama, huh...Deg-degan juga ya, lho kok jadi aku yang deg-degan sih?
    Hwa... pertandingan udah dimulai.Dan saat itu ku menyadari sesuatu. Sesuatu yang sudah kucurigai namun ku acuhkan. Sesuatu yang saat ini membuatku sangat terpukul. Tau kan saat kau menyadari orang yang kau suka, ternyata menyukai seseorang yang bukan dirimu.
    Seperti saat ini ku melihat ia tersenyum pada sosok yang ku kenal. Vino, tersenyum kepada manajer tim sepak bola,ya! Tya-lah orangnya. Sahabatku sendiri. Memang tak dapat dipungkiri. Mereka semakin hari semakin dekat.
    Hanya sebuah senyumannya bisa mengalahkan hatiku. Dengan sebuah senyumannya ku tahu semua yang ia rasakan.  Hal itu mungkin biasa apabila Tya, tak membalas senyumnya. Tapi, sekarang? Ku melihat mereka tersenyum malu-malu setelah Vino memasukkan gol yang kesekian kalinya. Yang kutahu akan membawa kemenangan untuk sekolahku. Semua pertanyaan hadir satu persatu saling menumpuk menjadi satu. Sakit, perih. Sungguh. Bila ia bukan Vino, bila ia bukan Tya,huh... dari jarak sejauh ini kubisa melihat bulu mata lentiknya mengelilingi mata yang kini bersinar itu.dia curang… :’(

    Kugelengkan kepala, kututup mataku, mencoba mengalihkan pikiranku. Mengalihkan semua perasaan ini. Ingat Sit, sekolahmu menang. Disini ku berdiri, menundukkan kepala, kugigit biriku. Kumohon jangan disini, pintaku.
    Pluk!!!

    Tiba-tiba selembar kain berat-yang ku tahu karena basah pada akhirnya- nemplok dikepalaku. Mungkin pada saat-saat normal aku akan merasa jijik dengan kain basah itu. Namun saat iti? I’m not. Aku terlalu dikuasai dengan rasa sakit di hatiku ini.
    Ku menahan air mataku jatuh. Sit, kumohon jangan disini.
    Set..Tiba-tiba entah siapa ia, merengkuhku dalam pelukannya. Tak kucoba melawannya. Ku merasa nyaman dengan semua ini. Biarlah ku egois untuk saat ini. Di dalam pelukan yang hangat ini ku menagis tersedu. Entah berapa lama. Yang kutahu, hingga hujan mengguyur lapangan sepak bola itu. Semakin lama, semakin rasa ingin tahuku membesar. Tunggu, aku kenal dengan aroma tubuh ini. Ku dongakkan kepalaku. Dan ku lihat ia, Calvin.
    Suasana yang amat tenang, diselingi suara rintik-rintik  air hujan jatuh di lapangan itu. Dia-Calvin- menatap lurus kedepan dengan tatapan tajamnya. Ingin kumulai pembicaraan, tapi aku terlalu malu. Sampai suatu ketika,,
    “Udah puas nangisnya Sit?, tanya Calvin lembut.
    Kuanggukkan kepal, hei, dia gak melihatmu, lalu ku jawab”He’em Vin,,.”
    “Jangan pernah kau menangis untuknya lagi Sit”, nasihatnya.
    “tapi,,,,”, belum sempat ku menyelesaikan pertanyaanku.
    “Bagaimana aku tahu semuanya? “, ku anggukkan kepala.
     “Gampang. Aku tahu semuanya layaknya kamu tahu semua informasi terkecil dari Vino. Tau ia suka makan bakso tanpa kecap, tau apa yang ia pesan di kantin. Bahkan tau jam berapa Vino berangkat dan pulang setiap harinya.”
    Kubertanya-tanya, mungkinkah apa yang ia rasakan sama dengan apa yang aku rasakan pada Vino? Mungkinkah ia, mungkinkah ia, suka....padaku?
    “Sit, mulai saat ini jangan liat ia lagi Sit. Lihatlah aku disini. Lihatlah aku disetiap pertandingan futsal, pertandingan sepak bola atau dimanapun. Aku bisa lebih baik darinya.”
    Hening.
    “ Sitta Maharani. Nama yang indh, nama yang cantik. Secantik orangnya. Walaupun kadang suka hiperaktif, tapi kamu baik Sit.”
    Ya Allah, bolehkah ku berharap? Tapi aku takut hanya akan menjadi pelampiasanku semata. Aku takut, bila hanya akan melukai perasaannya. Tapi disisi lain, selama ini aku nyaman dengannya, bisa tertawa lepas, dan aku mengenalnya. Tapi, rasa sayang tak mungkin datang tiba-tiba. Tapi....
    Semakin ku pikirkan, semakin pusing kepala ini. Karna semakin kupikirkan semakin banyak kata tapi mengiang di kepalaku. Biarlah,. Biarlah perasaan ini mengalir apa adanya.
    Mungkin kisahku baru saja berakhir tanpa harus ku berjuang. Tanpa harus mendengar pernyataan langsung darinya. Tapi, kini aku gak berniat meneruskannya. Terlebih, saat ini. Biarlah begini. Sampai waktunya tiba, Vino akan tahu. Ia pernah menjadi kisahku.mungkin inilah awal kisah yang baru. Denganku dan Calvin. Seperti kata pepatah. Lebih mudah mencintai orang yang mencintai kita apa adanya.



    Read Comments

    Rabu, 18 Mei 2011

    AKU LEBIH SUKA

     Baru-baru ini kelasku dapet tugas buat cerpen.... Cerpen pengalaman pribadi gitu. Nah aku punya sample hasil karya mereka. Punya sahabatku ... Ceritanya sedih deh... Tapi aku suka, karna ceritanya hampir sama dengan apa yang ku alami baru-baru ini. Seneng, sedih, pengorbanan dan tentang , LOVE.


    Kau masih sama, masih dapat kujangkau dengan jarak pandangku disini. Tempat yang sama seperti saat aku mengenalmu pertama kali. Awal aku menjadi siswi putih abu-abu.



    Saat itu aku berdiri berdesak-desakan untuk melihat hasil penerimaan siswa baru. Setelah melihat namaku berada di deretan peserta yang diterima, aku pun bernapas lega dan segera menyingkir dari lautan manusia itu.



    Sambil menunggu temanku yang lain, aku pun sibuk memencet keypad N73ku untuk memberitahu orangtuaku mengenai hal ini.



    “Lolita Marsya, ini punya kamu ya?” tiba-tiba ada suara yang mengagetkanku.

    Kudongakan kepala dan melihat novel kesayanganku ada di tangannya. Rasanya aku asing melihat cowok ini namun senyumnya cukup membuat jantungku berdebar kencang.

    “Eh,iya. Dapet darimana ni?Jatuh ya?”tanyaku padanya.

    “Tadi aku liat novel ini jatuh,tapi kamunya nggak sadar ya?” jawabnya sembari tersenyum.

    “He’eh. Kesenengan ketrima disini soalnya.” Jawabku sambil tertawa kecil.

    “Ini bukunya.”ucapnya sambil mengulurkan novel itu padaku.

    “Makasih ya.” Ucapku seraya mengambil novelku di tanganya.

    “Oya namaku Alfa.” Dia memperkenalkan dirinya dengan mengulurkan tangan kanannya.

    “Udah tau namaku kan? panggil aja Chacha.”ucapku sambil menyambut uluran tangannya.

    Singkat memang pertemuan kita,hanya malu-malu menyerahkan sebuah novel dan menanyakan nama. Tapi itu cukup berarti untukku, setidaknya kita pernah bertegur -sapa.







                             @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@







    Kini aku lebih suka melihatmu dari sini, tempat dimana kamu tak akan pernah menyadari jika ada sepasang mata yang selalu mengamati setiap tingkah lakumu. Ada hati yang bahagia tatkala tersungging senyum di wajahmu.



    Entah mengapa aku lebih suka tersenyum saat berpapasan denganmu daripada aku harus menyapamu terlebih dahulu. Tahukah kau mengapa? Sebab aku tak mau kau mendengar nada suaraku yang sumbang karena getar hatiku saat bertemu denganmu. Mungkin hal itu akan membuatmu sadar bahwa aku menyukaimu. Aku tak ingin kau tau itu.



    “Eh Cha,kok sendirian?Lagi semedi ya?haha” Tanya alfa padaku.

    “Apa’an sih?nggaklah,itu sih kamu suka semedi.”jawabku asal.

    “Sejak kapan dia ada disini? Perasaan aku merhatiin dia dari tadi,tapi kok tiba-tiba udah ada disini.”tanyaku dalam hati.

    “Bengong kan!”teriak Alfa tepat di kupingku.

    “Astagaaaaa Alfa! Sakit tau!”jawabku sewot.

    “Haha, Makanya ke bawah aja. Ayo!”ucapnya sembari menarik paksa tanganku.

    “Iya iya bentar.”jawabku sambil membereskan barang-barangku yang ada di meja.



    Alfa Mahardika. Ya dialah orang yang selama ini memenuhi hati dan jiwaku. Kini Alfa satu kelas denganku, diam-diam aku merasakan bahagia saat mengetahui kami berada di kelas yang sama.



    Berjalan berdampingan dengannya hingga lapangan sepakbola membuat hatiku melonjak gembira. Rasanya ingin sekali menghentikan waktu agar aku tetap berada di dekatnya dan terus bersamanya.



    "Nah lho,nglamun lagi kan ya?”suaranya mengagetkanku dan mebuyarkan semua impianku.

    “Haha. Nggak kok.”jawabku mengelak.

    “Aku saranin ya Cha, kalau nggak pinter ngeles mending belajar ngeles dulu deh.”ucapnya sembari menyeringai.

    “Apa’an sih RAJA NGELES? NGGAK USAH SOTOY deh ya.”jawabku sedikit sewot.

    “Santai deh ya. Heran aku sama Bobi bisa-bisanya suka sama cewek galak plus jutek kaya gini.”ujarnya seraya menatapku dari ujung kaki hingga ujung kepala.



    Aku hanya terdiam. Bobi adalah teman sekelasku yang pernah menyatakan cinta padaku. Walaupun sebenarnya Bobi jauh lebih baik disbanding cowok tengil disebelahku ini, entah mengapa aku tak memiliki rasa istimewa sedikitpun padanya. Mungkin karena Bobi sudah memiliki label Plaboy sehingga aku cenderung tidak respect padanya.







                               @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@







    Saat aku asyik melihat pertandingan sepakbola antara kelasku dengan kelas sebelah, tiba-tiba Nuna datang menghampiriku dengan Stella. Astaga,aku lupa jika berjanji untuk menunggu mereka di kelas.

    “Oi, dicari’in di kelas nggak ada?Ini pesanan siomaynya.”gerutunya sambil menyerahkan bungkusan siomay ikan produk kantin sekolahku yang terkenal enak itu.

    “Maaf deh ya, habis bosen di kelas.” Jawabku berbohong, aku tak ingin Nuna dan Stella berpikiran macam-macam tentang aku dan Alfa.



    Sampai sekarang aku tak pernah menceritakan tentang perasaanku terhadap Alfa pada siapapun, termasuk pada Stella dan Nuna. Walaupun mereka sahabatku, aku masih belum mampu mengatakannya.



    Aku lebih suka menceritakan semua tentangmu dalam puisi dan note Facebook karena hanya dengan itu aku bisa berbagi dan bercerita pada teman-temanku tanpa harus merasa berdebar dan bergetar. Karena hanya dengan menyebut namamu saja, pipku terasa memanas dan lidahku terasa ngilu. Cukup sulit untuk menghadapinya.

    “Gooooooooooollllllllllllllllllllllllllllllllllll!”teriak anak-anak disekitarku.

    “Kelas kita menang lagi Cha.”kata Stella gembira.

    “Iya nih. Alhamdulillah.”kata Nuna tak kalah ceria.

    “Kasih selamat yuk!”ajakku pada teman-teman.



    Terlihat Alfa dan teman-temannya tersenyum gembira sambil mengangkat piala kejuaran itu. Sesekali Alfa diangkat oleh teman-temannya dan dilemparkan ke udara. Ternyata Alfa adalah Top Scorer pertandingan musim ini.</span>



    Aku lebih suka melihat aura ceria terpancar dari wajahmu saat kamu berhasil memenangkan pertandingan sepakbola dengan timmu daripada aku harus dihadapkan pada dirimu yang menyendiri dan tak ada sedikitpun senyuman dalam wajahmu. Itu cukup membuat hatiku khawatir.</span>







                                       @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@







    Pagi ini aku datanng ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Pukul 06.15 aku sudah sampai kelas, kalau bukan karena Nuna dan Lola yang meminta aku mengajari mereka materi Trigonometri, tak akan aku berangkat sepagi ini.



    Aku merogoh kantong kemejaku, Handphone E63ku bergetar, pasti sms dari Nuna atau Lola.</span>

    Sender :

    BB_nonuna

    Dh dtg cha?Q otw. Wait me. :P

    Baru saja ingin ku balas sms Nuna, Handphoneku kembali bergetar.



    Sender :

    BF_Stellalla

    Q brgkt skrg Cha. 5 mnit nyampe. :D



    Maklumlah rumah Stella paling dekat dengan sekolah diantara kami bertiga. Aku membayangkan paniknya mereka menghadapi ulangan matematika kali ini. Setahuku, Stella tak pernah memperhatikan bahkan mendengarkan saja tidak, dia lebih senang membaca majalah GADIS favoritnya sedangkan Nuna lebih suka online dengan BB Torchnya.



    Baru berjalan beberapa langkah, ada yang memanggil namaku.

    “Chaaaa!!!!”

    Aku menoleh dan mendapati Bobi tengah berlari menghampiriku.

    “Ya? Kenapa Bob?”tanyaku santai.

    “Sekarang ulangan matematika kan Cha?”Tanya dia padaku.

    “Iya. Trigonometri.”jawabku pendek.





                              @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@

    Saat sedang khusyuk menerangkan sin , cos , tan . Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari belakang. Setelah dilihat ternyata Alfa cs.

    “Buku gue mana?gue belum belajar!”ujarnya sambil merebut buku catatannya dari tangan Rio.

    “Nggak usah belajar deh loe! Sama aja nggak ngaruh tetep aja remidi kan loe?”ejek Niko.

    “Bener!! Santai loe Fa, kita bakal temenin loe kok.”ucap Deon sambil tertawa merangkul Alfa.

    “Palalu! Gue mau masuk IPA bro!”gertaknya pada teman-temannya.

    “Heh,bisa diem nggak sih kalian?Kita lagi belajar nih.”teriakku kesal pada mereka.

    “Iya sorry Cha.”ucap Bobi.

    “Terserah donk! Mulut-mulut gue! Lagian siapa juga loe ngatur ngatur gue!” jawab Alfa galak.



    Aku cuma terdiam kaget, sepanjang aku mengenalnya tak pernah dia memanggil dan berkata sekasar itu padaku. Alfa, Alfa kau membuat aku bingung. Kadang, aku tak mengerti jalan pikiranmu, semula kau mendekat, dekat sedekat napasku, tapi terkadang kau jauh, jauh tak terjangkau oleh hati,mata, dan jiwaku. Kita bukan sedang bermain bukan? Jadi, aku mohon pada dirimu janganlah bersikap seperti ini.



    Aku lebih suka saat kamu melontarkan kata-kata yang membuatku marah daripada aku harus melihatmu terdiam membisu.







                                    @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@







    “Cha, kantin yuk? Laperr beratttt nie habis ulangan matematika.”ajak Nuna sambil menarik lenganku.

    “Iya Cha,aku haus banget ni.”rengek Stella.

    “Nggak ah. Lagi nggak laper. Males jalan juga.”tolakku.

    “Yaudah deh. Kita ke kantin dulu ya.”pamit Stella sambil melambaikan tangan. Lebai dia, orang Cuma ke kantin juga.

    “Iya thu ati- ati disamber Bobi.”ucap Nuna sambil mencubit pipiku.

    “Apa’an sih?udah deh ya kantinnya udah nunggu thu!”jawabku sewot sambil memegang pipiku yang merah karena cubitannya.<



    Aku berusaha melupakan kejadian tadi karena itu cukup membuatku tak berkonsentrasi mengerjakan ulangan matematika yang diberikan guruku. Terdengar jelas suara Alfa cs, rupanya mereka sedang berada di depan pintu kelas. Entah apa yang mereka obrolkan,terdengar sesekali gelak tawa mereka, termasuk Alfa





    Aku lebih suka melihatmu bergurau dengan teman-temanmu sebab dengan inilah aku dapat menjumpai dirimu seutuhnya tanpa berusaha menjadi pribadi yang lain dan aku tak ingin kau bermetamorfosis menjadi pribadi yang tak mpernah ku kenal.



    Aku suka melihat kamu tersenyum dan tertawa tapi alangkah lebih bahagianya jika aku bisa menjadi bagian dari pembentuk senyum dan tawamu. Sampai kini aku masih berharap mendapat tempat dan menjadi sebuah bagian yang dapat membuatmu bahagia.



                                      @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@







    Malam ini setelah belajar sebentar dan menyiapkan peralatan untuk besuk pagi. Aku mengambil HP E63ku dan novelku, lalu beranjak ke ruang keluarga. Disana sudah ada orangtuaku yang sedang melihat acara TV. Maklumlah kami hanya bertiga di rumah. Aku hanya 2 bersaudara, sedangkan kakakku telah berkeluarga.



    “Nggak belajar Cha?”tanya Ayah.

    “Udah selesai.”jawabku singkat,

    “tumben?Nggak banyak PR ya?”Tanya Ibu.

    “He’eh. Gurunya bosen kalinya.”gurauku asal.



    Sedang asyik menyelami cerita dalam novel,terdengar ringtone HPku tanda ada SMS masuk.



    Sender :

    BF_Nonanuna

    Cha,sbk ga?mo crhat ni.





    Ternyata sms dari Nuna, biasanya dia curhat tidak jauh dari soal cowok gebetannya atau semacamnya



    To:

    BF_Nonanuna

    Ga. Gi bca novel ja. Curhat?soal pa ni?cwo psti’a?



    Selang dua menit kemudian.



    Sender :

    BF_Nonanuna

    Cha,Q jatuh cinta.



    Hal yang lumayan mengejutkan, karena katanya dia belum pernah jatuh cinta sejak seumur hidupnya. Berarti ini adalah pertama kalinya dia jatuh cinta. Semoga dia mencintai orang yang tepat. Karena Nuna adalah tipikal cewek yang sangatlah rapuh, sedikit saja dia tersakiti, itu akan sangat mebekas di hatinya.



    To:

    BF_Nonanuna

    Wuihhh,,I give u aplouse. :P cwo mana ni?frist love kan ya?



    Tak lama kemudian,terdengar ringtone Hpku.



    Sender :

    BF_Nonanuna

    Iy. First love Q. Ank kls ko’. G kliatan dkt c klo d klas,tp da lma dkt.



    Nggak jauh juga First Love Nuna ternyata.



    To:

    BF_Nonanuna

    Cp ni?penasaran bgt..



    Tak sampai 1 menit. Dia telah membalas smsku. Gila ni anak ngetik cepet banget ya.



    Sender :

    BF_Nonanuna

    ALFA. ;D



    Balasan yang sangat singkat itu cukup membuatku terkejut. Kenapa harus Alfa?Kenapa pula harus dengan Nuna? Kedua orang yang sangat aku cintai. Pipiku mulai memanas. Mataku mulai meproduksi airmata lebih banyak. Sebelum airmata ini jatuh, aku kembali ke kamarku.



    Sesampainya di kamar, entah mengapa benteng pertahananku runtuh. Ya runtuh porak poranda. Hanya tinggal puing-puing. Aku menangis, menangis tak bersuara.



    SEkuat inikah perasaanku terhadap Alfa? Sesakit inikah rasanya mendengar berita yang membahagiakan kedua orang yang berarti dalam hidupku? SEjahat inikah aku?



    Tak ku hiraukan sms dari Nuna. Belum siap aku menghadapinya. Sekian lama aku memendam rasa ini, secepat inikah aku harus meluapakannya.



    Asal hatimu tau, hatiku sangat sadar diri untuk tidak memperlihatkan semuanya di depan hatimu, untuk tidak menunjukkan betapa interstingnya hatimu di hatiku, namun hatiku sekarang justru mendapati bahwa hatimu mendekat dengan hati yang juga sangat berarti di hatiku. Ini bukan maksud hatiku untuk melihat kenyataan sepahit ini.







                                     @@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@







    “Cha,smsku nggak dibales kan?”Tanya Nuna ketika aku baru saja datang.

    “Maaf,ketiduran.”jawabku singkat.

    “Sakit ya Cha?”Tanya Stella sembari menyentuh keningku.

    “Nggak kok.”jawabku.

    “Tapi panas Cha.”ucapnya dengan nada khawatir.

    “Udah deh ya. Nggak usah protes, aku sama Stella cari obat dulu.”tiba-tiba saja Chua angkat bicara.

    “Terserah kalian aja.”desahku perlahan.



    Setelah mereka berdua pergi,tinggalah aku dan Nuna.



    “Cha,aku sama dia cocok kan ya?”Tanya dia dengan binar keceriaan.

    “Banget.”jawabku singkat.

    “Kamu tahu nggak sih Nun?Aku sakit mendengar semua ini. Sakit sekali. Tapi aku tau, aku harus bisa lalui semua ini, harus bisa merelakannya untukmu. Lagipula aku tau kamu tak akan menyakitinya, dan aku tau dia mendapatkan gadis yang jauh lebih baik dibanding aku.”jeritku dalam hati.</span>

    “Kamu parah deh kayanya sakitnya, lemes banget sih Cha?”ucapnya khawatir.</span>



    Ya Tuhan,kenapa aku harus menangisi berita yang membuat sahabatku gembira? Sahabat yang sangat baik hati.






                           @@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@







    “Cha,akhir-akhir ini makanmu sedikit ya?”tanya Ibu.



    Sudah kudengar kata-kata itu diucapkan oleh Nuna,Stella,bahkan hingga Ayah.



    Terdengar suara ringtone HPku.



    BF_Nonanuna calling



    Sudah selama dua minggu ini Nuna selalu memberiku kabar mengenai perkembangan hubungannya dengan Alfa yang semakin hari semakin dekat.



    “Iya Nun, kenapa?”

    “Aku mau ngedate sama Alfa.”

    “Biasanya juga gitu.”

    “Kali ini beda,aku mau dikenalin ke orangtuanya.”

    “Bagus donk.”

    “Iya. Yaudah ya. Aku mau siap-siap.”

    Klik



    Selalu saja begitu. Tiap kali dia menelpon,hanya akan memberitakan kabar saja,tak pernah meminta pendapat ataupun tanggapanku. Dan setelah itu, telepon ditutup secara sepihak. SElalu begitu. Tiga kali sehari dan tujuh kali seminggu. Sudah dalam dua minggu terkahir ini. Mungkin dia terlalu bahagia, pikirku.



    Wahai hatimu yang dicintai hatiku, hatiku bilang di menyerah mengetuk pintu hatimu, dia akan jauh pergi melayang dari dekatmu dan mencoba terbang walau tertatih, meneruskan perjuangannya,doakan kepergiannya. Bila jarak sudah terbentang lebar diantara hatimu dan hatiku, maka ingatlah bahwa dulu sampai sekarang, dia adalah hati yang selalu menanti,menunggu,dan memandangmu dari jauh. Tersenyumlah kepadanya,agar dia bisa melanjutkan perjalanannya dengan gembira dan tenang.







                                        @@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@







    Saat sedang mandi,tiba-tiba Ibu mengetuk pintu kamar mandi.



    “Cha,Nuna daritadi telpon,keliatannya penting. Dia nangis, Cha.”teriak Ibu di dekat pintu.

    “Masak sih Bu?NAngis?Beneran Ibu nggak salah dengar?”tanyaku heran.

    “Iya. Ibu dengar jelas sekali. Mbok udah tho Nduk,diangkat dulu kasian temenmu ini.”bujuk Ibu.



    Sambil tergesa-gesa aku segera mempercepat mandiku.

    “SEmoga nggak terjadi apa-apa sama Nuna.”kataku dalam hati.



    Walaupun kuakui jika aku masih sakit hati dengan berita mengenai kedekatan mereka. Aku tak setega itu, aku tak sampai hati mendengar sahabatku menangis, aku tak mau melihatnya bersedih. Aku tak mau jika sahabatku sampai terluka. Ini adalah cinta pertama baginya. Dia masih terlalu rapuh untuk mengalami kepahitan seperti aku. Semoga dia tetap bahagia, Tuhan.



    Keluar dari kamar mandi,aku langsung mengambil HP E63ku dari genggaman ibu.



    BF_Nonanuna calling



    “Kenapa Nun?”tanyaku cemas.

    “Aku….aku…”ucapnya terbata-bata.

    “Udah Nun,nangis dulu aja. Kalau udah siap baru cerita ya?”kataku penuh kekhawatiran.

    “Aku..aku jadiaaannnn samaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Alfa!!!!!”teriaknya bahagya



    Deg,sepertinya darahku berhenti mengalir,tubuhku lemas. Napasku terasa berat. Perlahan tapi pasti airmatku menetes membasahi pipi. Rasanya Ngilu hatiku menerima berita ini.



    “Tuhan,apa aku cukup kuat menghadapi semuanya ini?Apa aku sanggup melihat kebersamaan mereka? Sampai kapan aku harus menanggungnya sendiri?”jeritku pada langit sepi.



    Malam ini kuputuskan. Aku relakan dia sahabat,untukmu..Walau perih menerima kenyataan bahwa aku tak bisa lagi menanti dan mengharapkannya,tapi tak apalah,aku titipkan dia padamu sahabat.. Tenangkan dia saat dia gelisah dan resah dalam melangkah. Hapus airmatanya saat dia lemah dan terpuruk. Bantu dia saat dia jatuh tersungkur. Titip mimpiku untuk bersamanya



    Untukmu yang pernah kucinta,jagalah sahabatku. Jagalah dia saat aku tak dapat lagi meraih hatinya. Dikala aku tak dapat berada disampingnya. Dikala dunia tak berpihak padanya. Kuatkanlah sahabatku. Cintailah sahabatku.





                                            @@@@@@@@@@@@@@ ^_^ @@@@@@@@@@@@@@

    Nuna&Alfa
      

    “Mereka cocok sekali ya Cha.”kata Stella.
    “Iya.”jawabku.



    Memandang mereka dari kejauhan, membuatku lebih kuat, mungkin memang jalannya berbeda. Namun aku tahu. Tuhan prencana dibalik semua ini.



    Aku lebih suka melihatnya bersama orang lain yang dicintainya daripada aku harus bersamanya namun hatinya tak pernah dapat kumiliki, sebab hanya dengan itulah aku melihatnya tersenyum bahagia dan tertawa ceria. Hanya dengan itulah caraku mencintainya karena aku tak mampu disampingnya, karena aku tak pantas mendampinginya. Biarkanlah sahabatku yang menjaga cintanya.



    “Titip dia untukku, Nuna.”ucapku lirih, mungkin hanya aku yang dapat mendengarnya.

    it's me

    ditulis oleh : Chintya Rizki H
    follow her facebook.... Chintya Rizki Hapsari
    Read Comments

    Pisang??Hm...

    Siapa sih yang gak tau buah yang satu ini? Buah warna kuning yang menjadi favorit monyet, berwarna kuning.Eits, tapi bukan cuman monyet lho yang suka pisang, jangan salah! Manusia juga banyak yang suka-termasuk aku-. Habisnya, pisang tuh enak.,manis, energi yang terkandung juga banyak.

    Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat.
    Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
    Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
    Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
    Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
    Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat.
    Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
    Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
    Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

    nah kan? Selain enak, juga sehat. Buat yang dalam program diet juga bagus. Bikin kenyang, tapi gak bikin gemuk. 
    Hm, kita juga sering lihat pisang yang "gak mulus" atau dengan kata lain banyak bintik-bintik itemnya. Jangan takut, gak berarti pisang itu udah busuk, malah yang banyak bintiknya tuh lebih manis. Kandungan gulanya banyak, apalagi gula asli. Gak berbahaya buat kesehatan. Makanya, konsumsi pisang aja mulai dari sekarang. Apalagi buat yang banyak aktifitas atau buat orang yang hiperaktif, hihi.... Jangan takut dikatain monyet karna mengkonsumsi pisang.....:)
    Read Comments

    Sabtu, 14 Mei 2011

    Princess Hours

    hai... Kali ini aku mau bahas tentang Princess Hours. hehe.... Drama ini dulu pernah diputer di Indosiar, jam sebelas pagi tiap minggunya. Keren menurutku. Mengisahkan tentag kehidupan kerajaan di Korea, dengan kisah cinta segitiga beserta lika-likunya. alay mode ON!!! Tapi bedanya cinta segitiga disini antara pangeran dan pengantin barunya. keren!!!!!!




    nih aku kasih sinopsisnya......


    Terletak di realitas abad ke-21 alternatif di mana Korea memiliki keluarga kerajaan, sejak tahun 1945 sampai sekarang, acara ini berkisar pada kehidupan Mahkota Pangeran (Hwangtaeja) Lee Shin, dan pengantin baru, Chae-kyeong. Keluarga kerajaan yang digambarkan dalam acara ini dimodelkan setelah keluarga kerajaan terakhir dari Korea, yang pada kenyataannya memerintah sampai awal Pendudukan Jepang pada tahun 1910 dan tidak diaktifkan kembali setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II, 1945.
    Rangkaian off dimulai dengan berita bahwa Raja, ayah Shin, sangat sakit. Dengan pandangan suram terhadap kesehatan Raja, keluarga kerajaan mengacak untuk menemukan istri bagi Shin, sehingga memungkinkan dia untuk mengambil alih tahta kerajaan jika keadaan membutuhkan. Meskipun jatuh cinta dengan gadis lain, balerina ambisius dan berbakat Hyo-rin whom Shin awalnya usulan (dia menolak dia untuk mengejar mimpi itu balet), Shin akhirnya menikah biasa untuk siapa ia bertunangan dengan kakek akhir dalam perjanjian lama dengan kakek gadis itu. Shin kawin keras kepala tersebut atau belum dicintai Chae-kyeong setelah penolakan Hyo-rin's. Meskipun awalnya tidak ada perasaan untuk Chae-kyeong, cinta akhirnya bunga antara pasangan seiring berjalannya waktu.
    Sementara itu, bagaimanapun, hal-hal yang lebih rumit dengan kembalinya Lee Yul dan ibunya Lady Hwa-Young, yang pernah menjadi Putri Mahkota (Bingoong) sebelum kematian suaminya, Pangeran Mahkota akhir, kakak arus King. Yul dan ibunya diusir dari istana beberapa waktu setelah kematian ayahnya, dan ia kemudian mengungkapkan bahwa ini karena penemuan Raja dari sebuah urusan antara ibu Yul dan Raja saat ini yang adalah saudara ayahnya lebih muda. Ibu Yul sudah kembali dengan motif jahat dalam pikiran; untuk mengembalikan anaknya kembali ke takhta, yang seharusnya pada akhirnya, jika ayahnya tidak meninggal. Serangkaian acara menimpa istana dengan skema ibu Yul melakukan, dan lebih intensif oleh skandal yang melibatkan keluarga kerajaan, yang termasuk hubungan Shin terus dengan api rin lamanya Hyo-, dan kasih tunas Yul mengembangkan untuk Chae-kyeong, pengantin sepupunya yang baru-ditemukan. Hal-hal yang keluar dari tangan dan banyak insiden terjadi.
    Shin kunjungan Thailand. Hyo-rin bertemu di sana dan meminta dia untuk membawanya ke bandara, menjebaknya untuk kencan.


    pemeran.....




    Shin Chae-Kyeong ( 신채경 )

    Digambarkan oleh Yoon Eun Hye, Shin Chae-kyeong adalah seorang gadis sekolah yang sangat kreatif dan keluar, normal tinggi. Dia menghadiri sekolah yang sama sebagai Lee Shin, Pangeran Mahkota Korea. Kakeknya adalah bersahabat dengan Raja sebelumnya. Untuk menghormati temannya, Raja sebelumnya menentukan bahwa Chae-kyeong adalah menjadi Putri Mahkota, yang berarti bahwa dia menikah dengan siapa pun adalah Pangeran Mahkota pada saat perkawinan (Lee Shin). Meskipun ia sering tampak belum matang dan menjengkelkan, dia adalah, baik hati tidak bersalah, orang jujur. Sering disebut "Pig" oleh adiknya, menikah Chae-kyeong pangeran karena janji yang dibuat antara kakek dan Shin. Reaksi awal nya untuk Lee Shin adalah salah satu iritasi tapi ia jatuh cinta dengan dia di bagian awal dari seri, tidak tahu bahwa dia, dalam kembali, merasakan hal yang sama, sampai beberapa episode terakhir. Meskipun ia menganggap Lee Yul hanya sebagai teman dan sepupu-di-hukum, ia jatuh cinta dengan dia.


    Lee Shin ( 리 신 )

    Putra mahkota Korea, Lee Shin, seperti yang digambarkan oleh [[model (orang) |] model] dan aktor Joo Ji Hoon, dipandang sebagai orang, puas acuh tak acuh, muda tidak sensitif. Setelah mendapatkan ditolak oleh pacarnya ketika ia mengusulkan padanya, ia memutuskan untuk pergi bersama dengan pernikahan orang tua nya diatur dengan Shin-kyeong Chae. Pada awalnya, dia jengkel oleh kenaifan dan antusiasme, tetapi karena ia menyadari betapa benar-benar manis dia, dia mulai membuka hatinya kepadanya, dan jatuh cinta. Sepanjang seri, menjadi jelas bahwa di dalam, dia hanya kesepian, sensitif, hangat dan jenis pemuda. Dia juga memiliki teddy, Alfred, satu-satunya yang ia dapat membiarkan penjaga ke bawah untuk, yang digunakan sebagai titik fokus di seluruh seri. Sebagai kembali memasuki sepupunya-gambar setelah dipaksa keluar dari negeri bertahun-tahun sebelumnya, sang pangeran cepat puntung kepala dengan dia, sebagai Lee Yul merupakan pesaing tidak hanya untuk takhta, tetapi untuk mencintai putri mahkota Chae-kyeong's. Chae-kyeong tidak menyadari ini sampai nanti di dalam cerita.

    Lee Yul ( 리 율 )

    Kim Jeong Hoon memainkan Lee Yul, sepupu Shin. Dia kembali dari tinggal lama di Inggris dengan ibunya, janda dari mantan putra mahkota. Dia adalah kebalikan dari Shin, dia hangat, baik hati, manis, romantis, dan karismatik. Tertarik Chae-kyeong, persahabatan mereka tumbuh untuk mengasihi di sisinya, sementara ia tetap polos menyadarinya sampai lama kemudian. Meskipun posisi Crown Prince awalnya milik dia, diberikan kepada sepupunya ketika ayah Yul meninggal dalam kecelakaan mobil dan ibunya ditemukan telah berselingkuh dengan pamannya, yang dia awalnya cinta, tapi dia memutuskan untuk menikahi saudaranya, ingin anaknya untuk mewarisi gelar putra mahkota. Awalnya tertarik pada takhta itu, Yul memutuskan untuk mengikuti keinginan ibunya dan bersaing dengan Shin untuk tahta setelah jatuh cinta dengan Chae-kyeong. Pada akhirnya, setelah menyadari bahwa Chae-kyeong dan Shin saling mencintai, dan setelah menemukan urusan ibunya dengan Raja, ia melewati atas kesempatan baik menjadi Raja dan memiliki Chae-kyeong sebagai seorang istri.


    Min Hyo-rin ( 민효린 )

    Digambarkan oleh [Song [Ji-hyo]], Hyo-rin adalah terampil ballerina. Dia cantik, cerdas, berhasil-dasarnya, sempurna dalam setiap cara yang mungkin, tapi dia juga miskin. Pangeran Shin dan instruktur balet dia dibayar untuk uang sekolah di sekolah. Pada awalnya, dia adalah pacar Shin, dan ia mengusulkan padanya. Namun, dia menolak dia, bukan hanya karena dia pikir dia bercanda, tetapi juga karena dia tidak ingin melepaskan impiannya untuk menjadi balerina bintang. Ketika ia melihat Chae-kyeong dan pernikahan Shin dan bagaimana Chae-kyeong dicintai oleh orang-orang (mirip dengan Diana, Princess of Wales), dia menyesalkan keputusan dia buru, dan semuanya dia bisa untuk mengusir Chae-kyeong dari posisinya. Hyo-rin menemukan cara untuk menarik Shin kembali padanya, termasuk sebuah pertemuan "kebetulan" di Thailand, tetapi hanya berakhir dengan menyakiti dirinya sendiri, sehingga mencoba bunuh diri dengan pil. Kemudian, namun dia memutuskan bahwa Shin tidak benar-benar mencintai Chae-kyeong, dan akhirnya ia memberi dia dan memutuskan untuk hanya berkonsentrasi pada balet nya.





    Read Comments